Mengenal SPARING dan Pemanfaatannya Pada PKS
29 September, 2022 by
Wilda Royhan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mewajibkan sebanyak 12 jenis industri untuk memantau kualitas air limbahnya yaitu diantaranya industri rayon, pulp/kertas, petrokimia hulu, oleokimia dasar, minyak sawit, pengolahan minyak bumi, eksplorasi dan produksi migas, pertambangan emas dan tembaga, pertambangan batu bara, industri tekstil, dan kawasan industri. Terdapat dua metode dalam melakukannya, yaitu secara manual dan menggunakan SPARING. 

KLHK mewajibkan Penggunaan SPARING untuk beberapa industri.

Namun, sejumlah industri sudah diwajibkan untuk menggunakan metode SPARING termasuk diantaranya perusahaan kelapa sawit. Dalam penanganan limbah pengolahan tandan buah segar (TBS) di PKS,  telah diatur dalam panduan teknis secara komprehensif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan. "Aspek pengawasan menjadi semakin penting untuk memastikan apakah kinerja pengolahan limbah sawit sesuai dengan standar. Hal ini mendorong perusahaan kelapa sawit memanfaatkan Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan (SPARING) untuk pemantauan limbah sawit. Secara singkat, fungsi sparing ini adalah untuk mengukur kadar suatu parameter kualitas air limbah dan debit air limbah melalui pengukuran dan pelaporan debit air limbah secara otomatis.

Baca Juga : Perkebunan dan PKS Multi Palma Group Mulai Menggunakan Odoo Enterprise mulai Tahun Anggaran 2023

Keuntungan menggunakan Sistem SPARING yaitu :

1.    Biaya pemantauan lebih murah

2.    Pemantauan yang lebih efisien

3.    Mengurangi human error

4.    Kualitas limbah diketahui lebih cepat

5.    Sensor bisa digunakan terus menerus dan real time


Sarana dan prasarana SPARING juga perlu didukung oleh beberapa teknologi, yaitu teknologi pengambilan sampel, teknologi jaringan dan komunikasi data serta teknologi pengelolaan data dan sistem informasi. 

Baca Juga : Odoo Enterprise, ERP Canggih yang Diperkenalkan Ke Perkebunan dan PKS Willian Perkasa Group Pekan Baru

Berikut ini mekanisme Kerja SPARING yaitu:

1. Teknologi pengambilan sampel dilakukan menggunakan multiprobe sensor kualitas air limbah yang dapat dicelupkan secara langsung ke dalam air limbah pada titik penataan;

2. Teknologi jaringan dan komunikasi data menggunakan teknologi komunikasi bergerak (Global System Mobile/GSM) atau internet agar dapat menjangkau lokasi di remote area tanpa harus membangun infrastruktur jaringan. Teknologi ini digunakan sebagai media komunikasi antara pusat data dan Remote Terminal Unit (RTU) di lokasi pemantauan; dan

3. Teknologi pengelolaan data dan sistem informasi dapat menggunakan aplikasi berlisensi berbasis windows atau aplikasi sumber terbuka (open source software) untuk mengurangi biaya investasi perangkat lunak.

sumber : witech/mkt

in News
Share this post
Tags
Archive